Senin, 19 Desember 2011

Zaha Hadid, Arsitek Peraih Pritzker Architecture Prize

                          Zaha Hadid




ZAHA Hadid adalah seorang arsitek Irak yang berbasis di London, yang secara konsisten mendorong batas-batas arsitektur dan desain perkotaan. Ia menjadi perempuan pertama yang berhasil meraih Pritzker Architecture Prize pada 2004. Karyanya bereksperimen dengan konsep ruang yang baru untuk mengintensifkan lanskap perkotaan yang ada, dalam mengejar estetika visioner yang mencakup semua bidang desain, mulai dari skala kota sampai produk, interior, dan furnitur.
Hadid dikenal dengan bentuk-bentuk melengkung dan kuat dalam struktur memanjangnya. Dilahirkan di Irak pada 1950, ketika modernisme dikonotasikan sebagai pemikiran glamour dan progresif di Timur Tengah, ia mendefinisikan pendekatan baru yang radikal dalam arsitektur.
Salah satu bangunan yang diciptakannya yakni Rosenthal Center for Contemporary Art di Cincinnati, dengan poin-poin perspektif ganda dan geometri terfragmentasi untuk membangkitkan nuansa kekacauan dalam kehidupan modern.
Diva
Hadid menetap di Inggris sejak 1971. Perjalanan karier perempuan berusia 60 tahun ini di dunia arsitektur tidak bisa dibilang mudah. Semua arsitek harus berjuang untuk dikenal. Tapi, perjuangannya tampak lebih berat dibandingkan yang lain, terutama dalam dunia yang didominasi oleh kaum lelaki.
Hadid mempelajari arsitektur di Architectural Association sejak 1972 dan dianugerahi Diploma Prize pada 1977. Ia kemudian menjadi mitra di Kantor Arsitektur Metropolitan London, mengajar bersama rekan-rekannya, lantas memimpin studionya sendiri hingga 1987.
Karier Hadid mulai meroket ketika ia menerima anugerah Pritzker Prize untuk arsitektur pada 2004, dan menjadi perempuan pertama yang pernah memenangkannya. Kepribadiannya yang keras dan sulit berkompromi membuat sejumlah kritikus menjulukinya ‘Diva.’ ”Akankah mereka memanggilku diva jika aku seorang lelaki?” balasnya.
Kekuatan karakter Hadid menjadi kutukan sekaligus berkah baginya. Keteguhan pendiriannya membuat perempuan yang memilih hidup melajang itu kehilangan sejumlah klien, termasuk peluang emas untuk membangun Cardiff Bay Opera House yang spektakuler. Di sisi lain, hal itu menjadi berkah ketika membantunya menyeleksi proyek-proyek dan klien yang lemah.
Proyek Rosenthal Center for Contemporary Art di Cincinnati membungkam keraguan semua orang yang mengatakan arsitektur Hadid mustahil untuk dibangun. Ide-ide yang dikembangkannya untuk itu kemudian telah disempurnakan dalam berbagai proyek besar lainnya.
Beberapa karya arsitektur Hadid yang telah dibangun antara lain MAXXI Contemporary Arts Centre di Roma (yang membuatnya diganjar hadiah Stirling pada tahun lalu); BMW Central Building di Leipzig dan Phaeno Science Centre di Wolfsburg, Jerman; terminal feri di Salerno, Italia; stasiun kereta kecepatan tinggi di Naples; pusat arsip publik, perpustakaan, dan olahraga di Montpellier; Opera Houses di Dubai dan Guangzhou; termasuk berbagai proyek master-planning utama di Bilbao, Istanbul, dan Timur Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar